Dalam proses menjahit, tentu ada yang namanya acara motong
benang. kalau di aku, proses ini sering banget karena aku paling risih sama
benang yang nglewer diujung jahitan. Dan hasilnya di sekitar mesin jahitku
sering bertebaran potongan-potongan benang, yang mana suka bikin sapu di
rumahku jadi penuh gumpalan benang. Belum lagi kalau habis nge-trim kampuh semisal
kayak bagian kerung leher atau kampuh
kerah dan aku lagi nggak telaten untuk ngumpulin potongannya di ujung meja
jahit. Nggak asik banget dan nggak rapi banget. Someday, aku lihat di facebook
ada crafter yang bikin kantong kecil yang bisa dicantolin di dekat mesin
jahitnya. Aku udah lupa itu sang crafter bikin untuk wadah apa, tapi itu
memberiku ide untuk mengadaptasi konsepnya untuk jadi kantong sampah mini di
mesin jahitku. Nggak butuh bahan yang aneh-aneh, dan nggak makan waktu juga
bikinnya.
So, here we go
Buat pola lingkaran dengan diameter sesuai selera. Pola lingkaran
ini nantinya akan jadi alas/ bawah kantong. Yang aku bikin ini diameternya sekitar
15 cm. Aku bikin langsung di atas kain keras M33, sekalian untuk pengaku kainnya.
Habis itu ukur keliling diameter untuk menentukan panjang pola sisi badan
kantong. Pola sisi kantongnya juga langsung aku gambar di atas kain keras. Tinggi
kantong lagi-lagi tentukan sendiri ya #senyum. Potong kain keras bentuk
lingkaran dan persegi panjang ini masing-masing dua lembar. Terus tempel di dua
lembar kain. Satu kain untuk interior kantong, satunya lagi untuk eksteriornya.
Di sini aku pakai sisa kain katun motif untuk eksteriornya dan kain katun
bordir untuk interiornya. Jangan lupa untuk ngasih kampuh jahitan di sekeliling
kain keras at least 1 cm. Potong juga kain persegi panjang kecil untuk talinya.
Satukan bagian pinggir masing-masing kain interior dan
eksterior bagian badan kantong. Semat pakai
jarum. Jahit di sepanjang pinggir kain kerasnya.
Sekarang jahit tali. Lipat sisi panjang kain jadi dua. Terus
lipat sisi-sisinya ke tengah kain. Jahit kedua sisi tepinya.
Pasang tali di bagian atas kanan kiri jahitan kain
eksterior. Jahit tindas biar si tali anteng di tempatnya.
Pasang kain eksterior dengan kain interior. Bagian baik kain
saling berhadapan. Semat bagian atasnya dengan jarum terus dijahit. Setelah itu
balik kain sehingga bagian baik masing-masing kain di luar. Bagian sisi kantong
udah selesai. Sisihkan.
Tempelkan kain interior dan eksterior kain alas kantong. Bagian
buruk saling berhadapan. Jahit tindas bentuk +. Jahitan ini Cuma sementara biar
kedua kain nempel selama dijahit. Jadi stik jahitannya besar-besar aja biar
nanti gampang ndedelnya.
Rangkai bagian sisi kantong dengan alasnya. Bagian eksterior
di dalam. A little bit tricky ya karena diameternya sempit dan kainnya keras. Jadi
tabahlah sodara.
Nah, karena tricky itu tadi, jadi agak sulit kalau dijahit pakai
mesin. Jadi kali ini aku ngalah pake jahit tangan. Aku jahit ini dengan teknik
jahit tikam jejak seadanya, hehe.. Bagian pinggir kainnya biar nggak mbrodol
aku potong pakai gunting kain zigzag.
Selesai! Balik kantong, bagian eksterior keluar. Daaan....
Tadaa...!!
Jadilah trash bin kita sodara-sodara. Mulai detik itu dia
mulai bertugas menampung potongan benang plus guntingan pinggiran kain yang
tanpa ampun kujejalkan ke dalamnya.
Oya, selain untuk trash bin, sebetulnya kantong ini juga
bisa dipake untuk wadah benang, gunting benang atau pendedel juga. Tapi karena
udah ada buanyak laci di mesin jahit jadul tersayangku, jadi kayakny lebih ok untuk
wadah sampah aja deh. Sekarang potongan benang
atau potongan kain yang bertebaran di sekitaran mesin jahitku sudah sangat jauh
berkurang. Kecuali kalo aku pas kelepasan asal lempar, hehe..
So, enjoy the sew!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar